Kram adalah nyeri akibat spasme otot (kejang/kaku otot) yang pada
umumnya sering terjadi di daerah kaki yang timbul karena otot
berkontraksi terlalu keras. Daerah yang paling sering kram adalah otot
betis di bawah, belakang lutut, dan juga jari kaki. Namun, tak jarang
juga kram otot dialami pada daerah leher, ketika salah menggelengkan
kepala (otot leher menjadi tertarik/menegang).
Pada umumnya
penyebab kram tidak diketahui (idiopatik). Sementara ahli berpendapat
bahwa kram terjadi ketika otot yang sudah dalam posisi mengkerut
dirangsang untuk kontraksi. Hal ini terjadi saat kita tidur dengan
posisi dengkul setengah ditekuk, dan telapak kaki sedikit mengarah ke
bawah. Pada posisi ini otot betis agak tertekuk dan mudah terkena kram.
Itulah mengapa gerakan pelenturan sebelum tidur dapat mencegahnya.
Pada beberapa kasus, kram terjadi karena masalah atau kondisi lainnya, misalnya:
1. Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping berupa kram.
Golongan obat ini antara lain: diuretik, nifedipine, cimetidine,
salbutamol, statins, terbutaline, lithium, clofibrate, penicillamine,
phenothiazines, dan nicotinic acid.
2. Dehidrasi
3. Ketidakseimbangan zat garam dalam darah (misalnya, kadar kalsium atau potasium terlalu rendah)
4. Kehamilan, terutama pada trimester akhir
5. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
6. Penyempitan arteri kaki yang menghambat sirkulasi
7. Gangguan saraf
8. Sirosis hati
Pada kondisi di atas, kram hanyalah satu dari beberapa gejala lainnya.
Bila tidak ada gejala lain, kemungkinan besar kram bersifat idiopatik
dan bukan karena kondisi di atas. Hal -hal yang menyebabkan kram yang
lainnya adalah:
1. Otot yang kelelahan
2. Penggunaan otot yang berlebihan
3. Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat
4. Penumpukan asam laktat ( hasil metabolisme di otot)
5. Terganggunya oksigenisasi jaringan otot
6. Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot
Penanganan :
Gerakan pelemasan (stretching) dan pemijatan biasanya dapat meredakan
serangan kram. Obat pengurang sakit biasanya tidak bermanfaat karena
tidak cukup cepat bekerja. Namun, pengurang sakit seperti paracetamol
mungkin bermanfaat meringankan nyeri dan lemas otot yang kadang masih
berlangsung hingga 24 jam setelah hilangnya kram.
Mengatasi kram pada jari kaki :
1. Cari tempat duduk / tempat bersandar
2. Lepaskan alas kaki / sepatu
3. Angkat telapak kaki yg sakit ke atas pangkuan, atau angkat kaki dan luruskan
4. Jangan membungkuk, karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut
5. Perhatikan arah tekanan otot ketika terjadi serangan kram : bila
kram menyebabkan jemari kaki dalam keadaan menguncup ke bawah, gunakan
tangan anda untuk secara perlahan menekan jemari kaki kearah atas hingga
membuka/normal kembali. Pijat bagian otot yang menyempit, gosok-gosok,
remas atau tekan-tekan.
6. Bila kram telah reda, pijat telapak kaki
agar aliran darah kembali lancar dan regangkan jari-jari kaki.
Peregangan yang berulang-ulang membantu untuk membawa darah yang kaya
oksigen ke otot yang tegang untuk penyembuhan.
Serangan kram
akan menyebabkan kontraksi yang membuat otot memendek, terapi ke arah
berlawanan dengan serangan kram akan membantu membuat otot kembali
memanjang, namun harus dilakukan dengan perlahan karena gerakan secara
paksa/terlalu keras dan tiba-tiba dapat berisiko merobek serabut otot
itu.
Mengatasi kram pada betis kaki :
1. Segera duduk atau bersandar pada dinding
2. Secara perlahan, luruskan kembali lutut dengan bantuan tangan
3. Jika lutut telah kembali lurus, pijat betis untuk melancarkan peredaran darah
4. Lakukan peregangan kaki (stretching) termasuk telapak kaki.
Peregangan yang berulang-ulang membantu untuk membawa darah yang kaya
oksigen ke otot yang tegang untuk penyembuhan
5. Meski kram sudah mereda, istirahat dulu beberapa menit sebelum kembali beraktifitas.
6. Jika diperlukan kompres betis pada bagian otot yang tegang. Jika
kram menyebabkan cedera, kompres dengan es dapat mengurangi
pembengkakan.
Agar tidak sampai terulang kembali mengalami kram otot, ada baiknya Anda menerapkan upaya pencegahan.
1. Banyak Minum Air Putih
2. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Sepatu High Heels
3. Pilih sepatu yang longgar
4. Cukupi kebutuhan mineral tubuh
5. Olahraga
6. Menyiasati posisi tidur
7. Buat kaki relax
Jika dengan petunjuk diatas tindak mengurangi rasa nyeri pada paha dan
betis Anda, segeralah datang ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
Terimakasih telah menggunakan layanan konsultasi Meetdoctor. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda
by https://meetdoctor.com/question/otot-paha-dan-betis-kiri-seperti-tertarik
No comments:
Post a Comment